Orang yang paling menginspirasikan saya membuat artikel ini
adalah seseorang yang pernah membuatku tersenyum dan sedikitnya telah membuat
hidup ini menjadi indah disaat saya bertemu dan mengenalinya.
Dia adalah orang yang dulu pernah menjadi bagian dari cerita
hidup ini. Di saat pertama bertemu, dan sampai sekarang mungkin dia tetap
menjadi orang yang paling berharga dalam hidup ini. Kenangan cerita cinta yang
dulu pernah ada antara aku dan dia akan ku simpan selamanya. Takkan pernah ku
lupakan masa masa indah bersamamu yang dulu pernah kita lalui. Walaupun
kesedihan yang selalu hadir di setiap sudut kebahagiaannya.
Kasih sayang yang dia berikan sejak itu sangat ku rasakan, tanpa
tak di sadari bahwa dia sangat menyayangiku. Namun pada saat itu aku tak dapat
menerimanya karena dengan alasan yang cukup untuk pergi meninggalkannya. Yang
aku ingin hanyalah pengertiannya dan dapat memahamiku sekedar hanya pengertian
dan sekalipun itu hanya mengertikan aku dengan penuh rasa pengertian yang
begitu besar. Seharusnya dia sadar, dengan kepergian ku waktu itu memberikan
akan arti penyesalan yang hadir pada dirinya.
Namun, perasaan yang tak dapat ku pikirkan merasuk ke dalam
dirinya dan dia melangkah jauh dari ku dan tak pernah terbayangkan kalau pada
akhirnya akan seperti ini. Dia seolah-olah menganggapku tak ada. Dan sikap mu
waktu itu sangatlah membingungkan dan sampai saat ini tak seorang pun yang
dapat mengertikan kemauan dan tujuan mu itu apa. Aku dan kamu sudah tak mungkin
untuk bersama lagi. Maafkan aku. Dan mungkin kamu harus menyadari siapa aku
sebenarnya. Perasaan yang selama ini aku pendam. Dan jangan salahkan semuanya.
Tak mampu aku mencoba semua itu dengan mu lagi, aku tak sanggup. Dengan segala
sisi, sebenarnya aku tak bisa menerima dan tak sanggup terima kenyataan pahit
hidup ini. Ini yang ku rasa, perasaan yang ga mungkin musnah begitu saja .
Kini semakin terasa perasaan itu yang pada akhirnya membuatku
lemah dan tak berdaya. Seandainya ku berani mengatakan yang sesungguhnya
perasaanku kepadamu selama ini. Seandainya ku bisa memutar kembali waktu yang
telah pergi darimu. Sebenarnya hati ku selalu mencintaimu hanya saja ku tak
pernah mengatakan kepadamu karena mungkin aku tahu tidak akan ada balasan dari
kasih sayang ku itu. Yang ada hanyalah penyesalan. Ku memberikan kasih sayang
kepadamu tapi kamu membalasnya dengan luka yang kau beri. Aku tak berani membiarkanmu begitu saja. Aku telah menyimpan semua
peraasaanku itu. Dalamnya cintaku mengenggam tulus hatimu. Namun sekarang cinta itu sudah terlambat.
Indahnya saat mengenalmu. Membuat hati ini menjadi kuat. Kau
ajarkan ilmu yang begitu berharga. Yaitu ilmu “dimana aku bisa
merelakan orang yang paling aku sayangi”. Aku butuh tawa, canda dan cinta mu untuk
meredakan amarah dan mungkin rasa sepi ini.
Waktu yang mungkin bisa menjawab semua keraguanku ini. Teringat
disaat kita dulu, yang ada hanyalah cerita semua tentang kita. Album pun
sekarang sudah menjadi usam. Seperti cerita semua tentang kita dulu sudah usam
di telan waktu. Kepergian mu menyadarkan ku akan ketulusan cinta yang kau beri
tanpa ada kepastian begitu saja. Aku terlalu rapuh untuk mengenang memori
memori indah bersama mu, aku terlalu sakit untuk mengingat semua itu. Ingatkah
saat itu kau bisikan kata cinta yang terindah. Dan aku terlalu takut, untuk
mengenang dan melihat raut wajah mu itu. Dan mungkin sampai saat ini akan
terbayang bayang di hati ku juga di pikiranku selamanya. Takkan mungkin bisa ku
hapus kandas begitu saja.
Kesempurnaan hatimu yang membuatku jatuh dalam jurang yang tak
pernah ku bayangkan. Cintamu yang sudah menemaniku melangkah dengan semangat
hidup yang bertahan di cintamu itu. Bukan maksud aku, membawa kamu masuk
terlalu jauh ke dalam kisah cintaku. Dan aku tak punya hati untuk menyakiti
dirimu dan aku tak punya hati tuk mencintai dirimu yang selalu mencintainya.
Semudah itu kau ucapkan kata maaf kepadaku. Setelah kau lakukan
lagi kesalahan yang sama. Dimana perasaanmu saat kau melakukan salah yang sama.
Inikah cara dirimu membalas tulus cinta yang telah ku beri. Menyakitkan bila
cintaku di balas dengan dusta, namun mencintamu tak kan ku sesali karena aku
yang memilihmu.
Kau sempat menginginkan ku lagi. Kau ucapkan jangan pergi, tapi
luka ini telah membeku tak mencair. Sebenarnya aku ingin kembali kepadamu lagi.
Mungkin hati ku tak bisa menerima lagi, mengingat kenangan kita yang dulu
pernah kita rangkai. Kamu takkan pernah terganti, walau saat ini sudah ada yang
menggantikanku lebih baik dan mungkin dapat memberikan kebahagiaan yang begitu
tulus untukmu. Namun, jangan kau ulangi kesalahan mu itu pada saat denganku,
berilah rasa cinta dan kasih sayang yang tulus untuk dirinya. Jangan hanya kau
permainkan begitu saja. Tahukah kamu, perasaan seseorang yang telah di sakiti bahkan
di khianati orang yang benar benar menyayangimu rasanya begitu sakit. Jangan
sia-siakan seseorang yang telah berani menyayangimu. Dan sebenarnya hanya orang
yang kuat yang dapat menyayangimu hingga akhir waktu.
Kau juga telah mengajarkanku yang terbaik. Kau berikan aku semua
yang terindah. Aku hanya ingin kamu, di saat ku kehilangan semuanya. Ku tak
pernah lelah, selalu mengikuti langkah jejakmu. Aku hanya menerimanya dengan
ikhlas. Disaat ku benar benar sayang sama kamu, yang aku bisa lakukan hanyalah
merelakan kepergian mu bersamanya. Sakit rasanya harus benar benar melupakanmu.
Kau telah pergi jauh bersamanya, merangkai cerita dan alur
skenario yang baru. Mungkin kini kau telah membuka lembaran baru hanya untuk
bersamanya. Dia yang sempurna, bukan hanya sempurna bahkan yang terindah. Kau
pergi dan datang sesuka hatimu, kejamnya dirimu. Sakitnya hati ini namun aku
mengaku rindu.
Perbedaan-perbedaan yang pasti kita lalui. Ku takkan berubah.
Hanyalah kamu yang dapat merubah segalanya. Aku tak mengharapkan perubahan itu
terjadi. Pertanyaan pertanyaan yang selalu aku lontarkan, sekali lagi hanya
ingin menyadarkan kalau aku benar benar menginginkan pengertianmu saja.
Aku tau, aku bukanlah yang terbaik buat kamu. Aku pun tau kalau
aku ga pantas buat miliki kamu. Dan aku pun sadar,aku tak bisa menjadi apa yang
kamu mau. Aku hanyalah orang yang serba kekurangan. Inilah aku dengan segala
kekuranganku. Sikap dan sifat mu yang sekarang sudah cukup menyadarkan dan
menunjukan bahwa kamu yang sekarang sudah berubah. Cinta ini hanyalah derita.
Sudah cukup kamu melakukan semua itu. Kau sekejap memberi arti
kebahagiaan itu, tapi disisi lain kau banyak memberikan arti kepahitan yang
membuat keluh kesah, resah dan gelisah di hati ini. Percuma, kau lakukan semua
ini hanya dengan alasan kamu sayang aku. Tapi, aku tau ko semua kata kata
sayang mu itu. Kata sayang itu hanyalah untuk dia bukan untuk
aku. Aku tenggelam dalam semua kata kata sayang mu
itu.
Aku tahu rasa sayang mu itu hanya diibaratkan dengan burung yang
jatuh dan burung itu pun terluka karena di sayapnya itu ada sebongkah kayu dan
kamu pun hanya mengambil bongkahan kayu tersebut, sudah itu kamu membiarkan
burung itu terbang kembali. Tanpa di pikirkan, bahwa keadaan burung itu sudah
tak layak lagi dan membutuhkan perawatan untuk mengobati luka yang sakit itu.
Bodohnya diriku, masih saja mengharapkan kasih sayang dari mu.
Sedangkan kamu tak mau bahkan sudah tak peduli dengan ku lagi. Rasa kepeduliaan
dan sedikit kasih sayang yang kamu berikan hanyalah sebatas kasihan dengan apa
yang semua terjadi. Cinta, semua kata kata itu bohong. Kamu hanya mampu memberi
kebohongan tanpa dengan alasan yang begitu jelas. Tapi, aku sadari bahwa aku
tak mungkin jika hidupku seterusnya hanya dengan menunggu dan menunggu saja.
Aku yakin bahwa “seseorang itu tak mungkin menjadi
segalanya” dan yang sempurna belum tentu jadi yang terbaik
buat hidup kita, kadang dengan kekurangan kita tau, yang terbaik ga selalu ada
pada yang sempurna.
Seringkali kau merendahkanku. Melihat dengan sebelah matamu. Dan
aku sadari, saat orang berusaha merendahkan kita, itulah tandanya bahwa kita
sudah berada di tempat lebih tinggi. Dan kini ku bukan siapa siapa untukmu. Dan
ku harapkan kau dapat menerima dan menjadikanku sebagai bagian yang pernah ada
pada hidupmu. Dan apalah arti semua itu, semuanya hanyalah karena cinta.
Aku mencintaimu di mulai dari detik waktuku yang lalu hingga
detak jantungku yang akan datang. Ketulusan yang ada pada dirimu mungkin
menjadi sebab akibat ku menyayangimu. Dan semua ketulusan yang ada pada dirimu
mungkin lebih besar dari semua ketulusan cinta dan kasih sayang yang aku
berikan hanya untuk kamu.
When you believe. Yang aku ingin hanyalah senyum
dari mu bukan yang ada hanyalah kesal darimu. Menangis hati ini, jika bertemu
dengan mu. Rindu ini sudah tak bisa menjawab kehadiran mu itu. Merana saat
bertemu denganmu, yang teringat hanyalah bayang bayang masa lalu. Ingin aku
rasakan kembali semua rasa yang pernah ada pada dirimu. Mungkin rasa itu kini
sudah padam, bagaikan nasi sudah menjadi bubur. Tak pernah bisa kembali
walaupun berbagai cara untuk menempuhnya.
Mimpi indah itu hanya ada dalam khayalan.
Tanpa dirimu, mimpi itu akan musnah. Aku ingin kau tau bahwaku selalu memujamu.
Tanpamu sepinya waktu merantai hati. Bayangmu seakan akan pergi lebih jauh,
jauh dan lebih jauh dari langkah hidup ini.
Matahari yang meredup seiring dengan
datangnya awan kelabu menandakan kebahagiaanku yang perlahan menghilang ketika
aku kehilanganmu. Melupakan semua masa lalu, tak
semudah membalikkan telapak tangan. Dan melupakanmu bukan aku tak mau, tapi
melupakanmu itu aku tak bisa. Dan kerendahan hati ini menuntun kepada kekuatan
bukan sekedar kelemahan.
Di saat waktu berhenti mengikuti semua
langkah langkahku, kau adalah satu satu yang ku harapkan. Menerangi setiap
sudut ruang hatiku, memberikan kekuatan dalam setiap langkahku. Dasar jiwaku
yang hanya merindukan senyum indah yang terbesit dalam bibir mu yang indah itu.
I hate to wake you
up to say good bye. I dont know when i’ll be back again.
Cinta itu membuatku kecewa. Bahkan kini
cinta itu datang penuh dengan sejuta cerita yang begitu tak mudah ku pahami dan
bahkan tak mudah untuk menerima semua kenyataan pahit yang harus datang pada
alur cerita cintaku. Semua karena cinta tak mampu diriku untuk memahami dan
memahami lagi maksud dan tujuan kata kata cinta darimu. Ketidakpastian yang
hanya selalu menghantui dalam segala jejak langkah mu itu.
Kau pergi bersamanya tanpa memikirkan
perasaanku yang hadir di saat kamu pergi meninggalkanku untuk sekejap saja. Ku
coba mengerti akan semua itu, tapi jika selamanya kau tidak memberikan
kepastian yang aku ingin, mungkin di saat itu aku akan lebih mengerti dan ku
akan lebih menyadari bahwa cinta dan kasih sayangmu itu hanyalah untuk dia.
Dan akan aku simpan
mimpiku itu hanya untuk bersamamu. Jika aku pergi meninggalkanmu, bukan maksud
aku rasa sayang itu sudah hilang, namun aku akan mencoba pergi lebih jauh dari
kehidupanmu hanya untuk melupakanmu dan merelakanmu. Dan jika suatu saat nanti
jika aku udah benar benar lupa sama kamu, jangan cari aku lagi. Mungkin suatu
saat dengan kepergianku nanti akan bahagia walaupun itu bukan dengan kamu.
Bukan jenuh yang membuatku pergi, tapi keadaan yang mengharuskan sampai disini.
Ada 2 tetes air mata di sebuah sungai. Satu tetes air mata itu
menyapa air mata yang 1 lagi. “ Saya air
mata seorang gadis yang mencintai lelaki tapi telah kehilangannya. Siapakah
kamu?” tanya gadis itu.
“aku
air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai
saya berlalu begitu saja. Jawab tetes air mata yang kedua.
Setelah melintasi waktu yang dipenuhi pesonamu, kini semua
terasa tiada harapanku akanmu, seperti menemui titik penghabisannya. Tiba-tiba
aku enggan mengumbar rinduku. Tiba-tiba aku ingin segera berhenti menyayangimu.
Sikapmu yang keras semakin lama membuatku makin membisu. Sikap angkuhmu
melemahkanku, egoismu meyurutkanku.
Aku terlalu sering membuat lubang kecil
di hatimu yang membuatmu sangat sakit. Dan aku tau aku bodoh. Sekarang, aku
lebih baik pergi... membiarkanmu menemui bintang yang dapat membuatmu lebih
bahagia dari saat bersamaku. Dan aku akan tetap menyayangimu meskipun kamu
sudah temukan bintang yang baru J
“Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan
yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat.
Kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi. Dan pengharapan yang cukup
untuk membuatmu bahagia”

krishna Panji Kusuma | 4 April 2013 pukul 07.13
sungguh menyayat hati crita'nya
Ryan Muhammad Alex | 1 Mei 2015 pukul 06.35
Certanya menyentuh hati dan menyadarkan kita bahwa kita tidak boleh mempermainkan orang lain terutama orang yang kita cintai.